Gue punya kisah, entah ini dibilang membuat greged kalian atau palah menyebalkan.
Berawal dari seorang mahasiswa yang merantau. Jauh dari rumah dan keluarganya. Entah apa tujuan awal dia merantau, benarkah untuk mencari ilmu serta mendapatkan pekerjaan yang layak dengan pendidikan yang didapatnya sekarang? Ataukah ada tujuan lain yang menjadi jalan dari mahasiswa ini?
Semester pertama, mahasiswa ini menjalani kehidupan dengan standar. Mahasiswa yang sebenarnya, bisa dibilang seperti itu, karena hanya antar kuliah-kampus-kost lah yang menjadi kehidupan sehari-hari si mahasiswa ini. Menjalani kehidupan yang aman, tanpa mau melencengkan jalannya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Mahasiswa ini hanya berpikir bahwa "kuliah itu tugas gue!! Diluar kuliah itu bukan urusan gue!!". Entah apa yang dipikirkannya. Tapi itulah kenyataan yang disandangnya untuk waktu satu semester ini.
Menanjak ke semester selanjutnya, semester 2. Oke! Sepertinya mahasiswa ini sudah mulai bisa beradaptasi menjadi seorang "mahasiswa". Mahasiswa ini mencoba untuk melencengkan jalannya, melakukan sesuatu yang berbeda dari sikap "cuek"-nya. mahasiswa ini sudah bisa ternodai dengan politik kampusnya, yaitu himpunan mahasiswa. Mahasiswa ini mulai sedikit mengikuti aturan main dari suatu kepengurusan. Menjadikan dirinya "baru" didunia itu. Mencoba masuk dan menjadi pengaruh dengan suatu kepengurusan itu. Akhirnya, sampailah dia disuatu pelabuhan penemuan "ke-nekat-an". Mahasiswa ini mencoba memanfaatkan "ke-nekat-an"-nya, menjadikannya "senjata" untuk menjadi "ada" di dalam kehidupan kampus. Dan ini bertahan sampai di semester 2 ini.
Lanjut ke semester 3. Sepertinya, kehidupan dulunya kembali lagi, yaitu menjadi mahasiswa biasa. Tapi, entah kenapa "senjata" dari "ke-nekat-an"-nya yang sangat tak diduga itu, menjadikannya seseorang yang "terlihat". Itu tak pernah terbayangkan. Mungkin "senjata" ini bisa menjadikannya "terlihat ada" dan menjadikannya "guna". Dengan "senjata" ini, mahasiswa ini pun mendapatkan "poin" pertamanya. Walaupun tak seberapa, tapi susah payah ini mendapatkan hasil, itu sangat memuaskan dari sekedar mendapatkan nilai A. Begitulah tadi, musim ketiga di dunia kampusnya.
Sekarang sedang meratapi kepadatan keseharian, ditahun ke 2-nya di kehidupan kampus, mahasiswa ini terikat dalam suatu bingkai politik tertinggi di kampusnya. Semester 4, diawali dengan sikap "over PD", menatap masa depan dengan memenjarakan dirinya dalam sangkar tertinggi di kampusnya. Mencoba menjadikan dirinya bisa "berguna". Mencoba menjadikan dirinya "dianggap". Mencoba menjadikan dirinya "diakui". Sepertinya jalan ini memang harus dilalui. "Sangkar" ini jangan sampai membuat mahasiswa ini menjadi tak terbang, dengan "sangkar' ini dia berharap menjadi lebih dari sekedar burung.
Entah apa yang akan dilakukan mahasiswa ini di tengah-tengah perlehatannya dalam dunia tertinggi di kampusnya. Semoga mnejadikan dirinya menjadi "sesuatu yang sesuatu"
Oke! sekian kisah mahasiswa yang gue tulis. Kalian bisa mengambil hikmah dari kisah ini, atau bisa juga mengambil duti dari kisah ini. *ga ada ya? -,-*
just want to say, always remember, always moving, with your dream!! Just do what you really want to !!! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar